
Bertianda1 – Karena dirusak orang tak dikenal, Taman Puncak Paku, Pemerintah Pesisir Selatan harus membenahi Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan kembali agar tetap ramai dikunjungi para wisatawan.
Camat Koto XI Tarusan, Deny Anggara mengatakan, pihaknya melkukan penataan kembali taman Puncak Paku, termasuk sarana dan prasarana di sekitar lokasi objek wisata tersebut.
Kepada Wartawan, Selasa (14 Juli 2020), Deny Anggara menjelaskan, selama dilakukan penataan dan perbaikan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat guna mengajak agar bersama-sama menjaga keindahan taman tersebut dengan baik.
“Kawasan Mandeh tidak hanya populer bagi kalangan wisatawan lokal, namun juga mancanegara. Tentu sudah selayaknya sama-sama dijaga sehingga kawasan tetap indah dipandang mata,” tuturnya.
Diketahui, kerusakan taman Puncak Paku Mandeh terjadi pada Selasa (16 Juni 2020). Setelah adanya laporan dari masyarakat setempat, Bupati Hendrajoni bersama rombongan langsung ke lokasi melihat dari dekat kerusakan tersebut.

Tak hanya taman, Bupati Hendrajoni juga menemukan pagar pembatas jalan (Guardrail) yang rusak sehingga sangat berpotensi mengganggu pengendara dan penumpangnya jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan. Sebab, di sekitar lokasi terdapat jurang-jurang yang terjal dengan kedalaman yang berbeda-beda.
“Seharusnya ini tidak terjadi, jangan dirusak fasilitas yang ada di Mandeh. Marilah kita sama-sama menjaga” ujarnya seraya mengingatkan.
Ia sangat menyesalkan kerusakan yang terjadi saat itu, terutama taman yang ada di Puncak Paku, menurutnya kawasan tersebut merupakan lokasi favorit bagi pengunjung untuk berswafoto.
“Kejadian ini tentu merusak keindahan taman, sehingga lokasi ini menjadi kurang menarik dan tidak rapi. Saya mengajak masyarakat maupun pengunjung marilah sama-sama menjaga sarana dan prasarana yang ada di kawasan Mandeh ini,” tuturnya.
Reporter: Okis Rockin

Facebook Comments